...belakangan ini tampaknya sedang menjadi trend di manca negara, anak-anak remaja - bahkan orang dewasa - menindik (body piercing) sebagian anggota tubuhnya terutama di bagian-bagian tubuh yang memiliki tulang rawan atau daging yang lunak seperti bibir, lidah, hidung, telinga, pusar, alis dll. Semakin banyak anggota tubuh yang ditindik tampaknya semakin membuat mereka percaya diri. Lihat saja di media massa seperti layar kaca, para penyanyi atau bintang film - terutama penyanyi Barat - menindik hidung, lidah, pusar dan dihiasi anting-anting kecil. Tetapi dalam soal menindik ini ada satu perkecualian yang dianjurkan yaitu menindik cuping daun telinga. Hal ini dibenarkan agar cuping daun telinga mereka dapat dihiasi giwang / anting-anting. Ini pun umum dilakukan di Indonesia. Bahkan ada yang ditindik sejak bayi.
Hal lain yang sedang menjadi trend juga adalah tato (body painting). Semakin hari semakin banyak orang yang tampaknya bangga tubuhnya ditatoo dengan berbagai macam gambar. Sesungguhnya sayang juga, jika seorang perempuan berwajah molek rupawan namun lengan atau punggungnya penuh gambar. Ada yang dihiasi gambar burung, pedang, bunga dsb.
Tatoo dan body piercing sendiri di hampir semua negara bagian Amerika Serikat belum diregulasi dan bahkan ada yang menganggap kegiatan tersebut ilegal. Sejak kegiatan tersebut menjadi populer belakangan ini banyak toko yang menyediakan jasa menindik dan tato tanpa mengindahkan kesehatan para konsumennya. Asosiasi Dokter Gigi se AS sendiri menolak body piercing di lidah, bibir, pipi dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kesehatan. American Academy of Dermatology sendiri telah menolak segala bentuk body piercing kecuali terhadap cuping daun telinga. Bahkan Palang Merah AS dan Kanada menolak donor darah dari mereka yang tubuhnya ditindik atau tatoo dalam jangka waktu setahun karena dikhawatirkan mereka dapat menularkan penyakit berbahaya lewat darah...